Senin, 12 Juli 2010

Jepang Menang Soal Ikan Paus

Jepang dan negara lain pendukung perburuan ikan paus komersial mendapatkan kemenangan pertama mereka dalam dua dasawarsa belakangan ini.

Dalam pertemuan tahunan Komisi Perburuan Ikan Paus Internasional, para utusan meloloskan sebuah resolusi yang menyerukan dihidupkannya kembali perburuan paus internasional, yang sebelumnya dilarang dibawah sebuah kesepatan untuk melindunginya dari kemusnahan

Mosi itu diloloskan melalui mayoritas satu suara saja.

Brasil dan Selandia Baru dengan segera menyatakan akan menentangnya.

Jepang menyebutnya sebagai hari bersejarah, tetapi untuk membatalkan larangan itu, mereka memerlukan dukungan sedikitnya tiga per empat suara Komisi.

Namun demikian wartawan lingkungan BBC menyebut bahwa perburuan komersial ikan paus semakin mendekati kenyataan.

Sementara itu kelompok pegiat lingkungan menanggapi berita ini dengan kecewa.

Dana Internasional bagi Kesejahteraan Binatang mengatakan negara-negara yang anti perburuan ikan paus harus bekerja lebih keras lagi.

"Ini merupakan peringatan bagi negara-negara yang mengatakan mereka prihatin dengan kehidupan ikan paus, dan mereka ingin melindungi hewan langka tersebut," kata juru bicara Dana Internasional, Joth Singh.

"Ini merupakan kekalahan paling serius bagi masalah lingkungan yang pernah diderita dalam pertemuan ICW," kata Menteri Lingkungan Selandia Baru Chris Carter kepada kantor berita AFP.

"Ini merupakan kemenangan diplomatik yang penting bagi Jepang," kata Carter lagi.

Tokyo mengatakan jumlah ikan paus sudah bertambah begitu banyaknya sehingga perburuan jenis tertentu bisa dilakukan lagi.

Namun Wakil Komisioner Ikan Paus Jepang Joji Morishita mengatakan perburuan ikan paus di masa depan harus lebih kecil jumlahnya dibandingkan di masa lalu.

"Kita tidak bisa lagi kembali ke perburuan komersial seperti dulu. Kita harus mulai
dengan perburuan yang bisa berkelanjutan, dan juga melindungi spesies yang terancam punah," kata Morishita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar